ISLAMIC WORLD INDONESIA
ISLAMIC WORLD INDONESIA
TEMPAT ASAL KEDATANGAN ISLAM MENYENTUH
INDONESIA
Ahmad Mansur Suryanegara mengikhtisarkannya menjadi tiga teori besar.
1). teori Gujarat,
India. Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat – India melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M.
2). teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M.
3). teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M
DALAM PENYEBARANNYA ISLAM MUDAH DITERIMA OLEH
MASYARAKAT, KARENA ?
1. Islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.
2. Memiliki bangunan yang indah dengan bentukan – bentukan
yang khas
2. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan pekerja keras.
3. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskupin Islam tetap memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar dalam Islam.
2. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan pekerja keras.
3. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskupin Islam tetap memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar dalam Islam.
Peninggalan-Peninggalan Arsitektur Islam Di Indonesia
Masjid
Merupakan peninggalan yang sangat berharga, yaitu arsitektur bangunan masjid yang merupakan perpaduan antara seni bangun dari berbagai kawasan dunia Islam dan kebudayaan setempat. Contoh bangunan Masjid Agung Cirebon, Masjid Agung Banten dan Menara Kudus yang mengadopsi kebudayaan setempat. Contoh lainnya, bentuk bangunan gerbang Masjid Sumenep yang mengadopsi gaya Portugis. Adapun gaya India dan Eropa tampak pada arsitektur Masjid Penyengat dan Masjid Baiturrahman.
Ciri khas dari bangunan masjid kuno di nusantara adalah sebagai berikut :
1.Disekitar masjid (kecuali bagian barat) biasanya terdapat tanah lapang (alun-alun).
2.Letak masjid tepat ditengah-tengah kota atau dekat dengan istana.
3.Dikiri kanan masjid terdapat menara sebagai tempat menyerukan panggilan shalat.
4.Didalam masjid terdapat barisan tiang yangmengelilingi tiang induk yang disebut soko guru.
5.Atap masjid awalnya beratap tumpeng
6.Halaman masjid dikelilingi pagar tembok dengan satu atau dua pintu gerbang.
Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan merangkai huruf-huruf Arab atau ayat-ayat suci al-Qur’an sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Biasanya yang menjadi objek seni kaligrafi adalah tokoh manusia, tumbuhan atau binatang.
Contoh kaligrafi antara lain sebagai berikut :
a. Kaligrafi pada batu nisan.
b. Kaligrafi bentuk wayang dari Cirebon.
c. Kaligrafi bentuk hiasan.
GAPURA
Perkembangan awal arsitektur Islam pada komponen masjid di indonesia
Penggunaan sebuah kemuncak sbg penutup puncak atap dari tanah-bakar atau benda lainnya, seakan-akan memberi tekanan akan keruncingan atap yang menandakan bahwa
menunjukan kebesaran Allah SWT.
ARSITEKTUR
MASJID AWAL PERADABAN
Masjid
Agung Banten
Masjid
Agung Banten adalah
salah satu masjid tua di Indonesia yang
penuh dengan nilai sejarah. Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan
bentuk sebuah bangunan mercusuar.
Masjid ini dibangun
pertama kali oleh Sultan Maulana
Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan
Banten. Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati.
Masjid Agung Banten
terletak di Desa Banten Lama, kecamatan Kasemen Kota serang. sekitar 10 km sebelah utara dari pusat Kota Serang.
Salah satu kekhasan dari masjid
ini adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima,
mirip pagoda China yang juga merupakan karya arsitek Cina yang
bernamaTjek
Ban Tjut. Dua buah serambi yang
dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.
Di masjid ini juga
terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten serta keluarganya.
Menara adalah ciri khas dari kerajaan Banten.
Menara ini terbuat
dari batu bata dengan T = 24 meter, D bawah 10 m. Pemandangan di sekitar masjid dan perairan lepas pantai dapat terlihat
di atas menara, karena jarak antara menara dengan laut yang hanya sekitar
1,5 km.
Dahulu, selain digunakan
sebagai tempat mengumandangkan adzan, menara yang juga dibuat oleh Hendick
Lucasz Cardeel ini digunakan sebagai tempat menyimpan senjata.
MASJID
KUDUS
Masjid Menara Kudus (disebut juga dengan Masjid
Al Aqsa dan Masjid
Al Manar) adalah
sebuah mesjid yang dibangun olehSunan Kudus pada
tahun 1549 Masehi atau tahun 956 Hijriah dengan
menggunakan batu Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu
pertama. Masjid ini terletak di desa Kauman,
kecamatan Kota, kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Mesjid ini berbentuk unik, karena memiliki menara yang serupa
bangunan candi. Masjid ini adalah perpaduan antara
budaya Islam dengan budaya Hindu
MASJID
AGUNG DEMAK
Pendiri masjid ini diperkirakan
adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan
Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
Raden
Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid yang karismatik ini
dengan memberi gambar serupa bulus. Ini merupakan candra
sengkala memet,
dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri
atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan
bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini
diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka.
Masjid ini mempunyai induk dan serambi. induk memiliki empat tiang
utama yang disebut saka guru. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari
serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya
berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka
Majapahit. Atap limas Masjid
terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3)
Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, mengandung candra
sengkala, yang dapat dibaca Naga Mulat Salira Wani, dengan makna tahun
1388 Saka atau 1466 M.
MASJID
RAYA BAITURRAHMAN
Masjid
Raya Baiturrahman berada di pusat Kota Banda
Aceh. Dahulu Merupakan masjid Kesultanan Aceh.
Mesjid ini berkubah tunggal dan
dapat diselesaikan pada tanggal 27 Desember 1883. Selanjutnya Mesjid ini
diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Terakhir diperluas lagi menjadi 5
kubah (1959-1968). Mesjid ini kemudian telah diperluas dan saat ini memiliki 7 kubah.
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda (1022
H/1612 M).
Riwayat lain menyebutkan yang mendirikan adalah Sultan Alaidin
Mahmudsyah pada tahun 1292 M.
Pada masa Perang Aceh, masjid
ini berfungsi sebagai benteng pertahanan umat Islam. Mesjid ini pernah terbakar
habis akibat penyerangan tentara Belanda dalam ekspedisinya yang kedua pada
bulan Safar 1290 H/April 1873 M.
Empat tahun setelah terbakar,
pada pertengahan Shafar 1294 H/Maret 1877 M, dengan mengulangi janji Jenderal
Van Swieten, maka Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun
kembali Masjid Raya Baiturrahman.
Jika kita masuk dari
bagian serambi depan, maka akan terlihat tiga bukaan yang dibentuk oleh
empat tiang langsing model arsitektur Moorish. Umumnya, model masjid seperti
ini terdapat di masjid-masjid Afrika Utara dan Spanyol. Antara kolom satu
dengan lainnya dihubungkan dengan plengkung patah model Persia. Model pintu
masuk tanpa pintu seperti ini juga banyak ditemui pada masjid-masjid kuno
di India.
ARSITEKTUR
MASJID MODERN
Masjid
Dian Al Mahri
Dian Al Mahri
Dikenal
juga dengan nama Masjid
Kubah Emas adalah sebuah masjid yang dibangun di
tepi jalan Raya
Meruyung,Limo,Depok.
Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah
Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai
dibangun sejak tahun
2001 dan selesai
sekitar akhir tahun 2006.
Masjid ini dibuka untuk
umum pada tanggal 31
Desember 2006.
Arsitektur
masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid
di timur tengah dengan ciri
kubah, minaret (menara), halaman
dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen
geometris dan obelisk,
untuk memperkuat ciri
keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal
dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.
Masjid
Salman ITB
Menerapkan
konsep pemikiran dua
orang dosen ITB, yakni dosen jurusan Seni Rupa Prof .Sadali dan dosen
Arsitektur Numan.
Keunikan wujud arsitektur Masjid Salman adalah pada atap yang
terbuat dari beton berbentuk cekung. Bentuk atap nampak menyiratkan makna
tangan seorang manusia yang sedang berdoa. Bentuk atap cekung ini diimbangi
dengan bentuk menara yang sederhana, seakan tangan manusia yang menadah ke
atas.
Dasar
pemikiran masjid ini adalah menerapkan konsep ‘Vertikal’ Dan ‘horisontalisme’.
Konsep vertikal merupakan konsekuensi hubungan manusia
dengan Tuhan yang ada di atas.
Sedangkan konsep ‘Horisontal’ merupakan hakikat hubungan antarsesama
manusia, sesuai dengan ajaran agama .
Masjid Kampus UGM
Masjid
Kampus UGM pertama kali
dibangun pada tanggal 21 Mei 1998 di bekas komplek pemakaman Tionghoa.
Pembangunan masjid ini dikerjakan oleh mahasiswa
Teknik Arsitektur UGM. Masjid ini digunakan untuk
pertama kalinya pada tanggal 4 Desember 1999.
Arsitektur
Masjid Kampus UGM
merupakan perpaduan dari gaya arsitektur Masjid Nabawi, kebudayaan Tionghoa,
India dan Jawa. Di halamannya terdapat kolam yang serupa dengan yang terdapat
pada bangunan Taj Mahal.
Masjid Ulil Albab
Dirancang dan dibangun dalam kurun
waktu kurang lebih tiga tahun (1996 – 1999). Masjid ini telah mengalami
beberapa perbaikan setelah
masjid beroperasi.
Perbaikan yaitu pada interior lantai dasar
untuk menyempurnakan sistem akustiknya. Atap berbentuk kubah menjadikan masjid ini tampil
menonjol di antara bangunan
lain di kampus UII dan
sekitarnya, yang diekspos melalui warna emas pada kubah.
Posisi
masjid merupakan
perpaduan antara orientasi bangunan yang tegak lurus terhadap boulevard yang
menghubungkan masjid dengan pintu gerbang kampus, dan sumbu yang mengarah ke
kiblat. Sumbu ini menjadi pedoman dalam menentukan pola-pola ruang dan bangunan
yang terletak di sebelah barat (di belakang) masjid. Dengan kata lain, masjid
menjadi titik pertemuan dua sirkulasi yang mengatur pola ruang kampus terpadu
UII.
Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid
ini mulai dibangun sejak
tahun 2001 hingga selesai secara keseluruhan pada tahun 2006. Diarsiteki oleh
Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara
desain MAJT tahun 2001.Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural
campuran Jawa,Islam dan Romawi.
Bangunan
utama masjid beratap
limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar ditambah dengan 4
menara.
Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar dipelataran masjid.
Pilar pilar bergaya koloseum Athena di Romawi
dihiasi kaligrafi.
Comments
Post a Comment