MASJID GEDHE MATARAM KOTA GEDE YOGYAKARTA
MASJID GEDHE MATARAM
SEJARAH
Masjid
Besar Mataram Kotagede
diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Senopati antara tahun
1575-1601 M. Perkiraan ini didasarkan atas bangunan makam. Bangunan makam yang
tertua adalah makam yang terdapat di dalam bangunan Tajug.
LOKASI
Selanjutnya kerajaan
itu terpecah menjadi Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Masjid ini terletak di Desa Jagalan, Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul.
BATAS
Sebelah utara masjid berbatasan dengan pemukiman penduduk,
sebelah selatan berbatasan
dengan pemandian Sendang Seliran,
sebelah timur berbatasan dengan
perumahan abdi dalem, dan
sebelah barat berbatasan dengan
pemandian Sumber Kemuning.
Kompleks
Masjid Besar Mataram Kotagede dikelilingi pagar tembok yang ukurannya tidak
sama. Tembok bagian kiri dibangun pada masa Sultan Agung. Tembok tersebut terbuat dari batu bata yang ukurannya
agak besar, berwarna merah, serta terdapat batu seperti marmer yang di
permukaannya ditulis aksara Jawa. Sedangkan, tembok yang lain merupakan hasil
renovasi Paku
Buwono X yang
terbuat dari batu bata berwarna agak muda, dengan ukuran lebih kecil, dan
polos.
Sampai
saat ini Masjid Besar
Mataram Kotagede masih digunakan oleh warga setempat untuk tempat melaksanakan
kegiatan keagamaan.
Masjid Besar Mataram Kotagede dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:
halaman,
bangunan utama,
bangunan tambahan, dan
makam.
Di bagian depan gapura ada sebuah tembok yang berbentuk huruf
“L”. Pada tembok itu terpahat beberapa gambar yang merupakan lambang kerajaan.
Di halaman masjid ada sebuah prasasti yang berwarna hijau.
Prasasti dengan tinggi sekitar 3 meter itu adalah sebagai tanda bahwa Paku
Buwono X pernah merenovasi masjid ini.
Bangunan
masjid itu sendiri
dikelilingi oleh sebuah parit.
Bangunan
utama masjid berbentuk
limasan yang terbuat dari batu bata, semen, pasir dan kayu.
Bagian
serambinya ditopang oleh
26 buah tiang kayu jati.
Di ruang serambi terdapat bedug berukuran panjang 184
sentimeter dengan diameter 85 sentimeter dan kentongan yang berukuran panjang
114 sentimeter dengan diameter 40 sentimeter.
Pintu masuk masjid
terdapat di sisi timur, utara dan selatan. Pintu masuk di sisi timur ada tiga
buah yang semuanya terbuat dari kayu jati.
Ruang utama berukuran
panjang 15,22x14,19 meter. Ruang utama ini ditopang oleh empat buah soko guru
yang terbuat dari kayu jati.
Comments
Post a Comment